Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/135

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1111

sakti Wira Djaja itoe mengamoek pada sebrang laoetan, hampirken habis segala raijat menoesija den raijat Peri Mambang itoe, adalah kira kira seriboe bagian jang mati den seriboe bagian jang binasa, den ada djoega jang tinggal hidoep tetapi sanget sekali sedikitnja.

Satelah soeltan Taboerat melihat hal itoe, maka laloe sigra menjiptaken boemi itoe, barang di mana djoega Mahradja Danoe sakti Wiradjaja itoe berdiri, maka boemi itoe mendjadi seperti embal.

Maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja merasahken kakinja berdjedjak tidaken tetap, hendak rembes kedalem boemi laloe ia melompat pada tempat jang lain, maka boemi jang lain poen mendjadi embal djoega, maka barang di mana ia berdiri mendjadi rawa, maka bingoenglah hatinja itoe, hingga rasanja tida bisa dapet melawan segala raijat itoe, maka laloe sigra meloempat keatas pochoen jang amat besar, maka poehoen itoepoen karemlah kedalem boemi, maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja poen meloempat pada lain poehoen, maka poehoen itoe poen amblas poela kedalem boemi, hingga semakin ia naek samakin amblas sampe pada hoedjoeng poehoen itoe, maka ia melompat pada poehoen jang laen, den poehoen jang lain den demikijan djoega.

Satelah itoe maka kapal Indra Boeganda Aspandar sjah poen sampe kesebrang, maka laloe ia toeroen dengen raijatnja, serta mengepoeng