Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/124

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1100

bener benernja bapanja djoega jang salah itoe, den boekan anaknja, kerna toewankoe ini seorang radja jang besar, dari toehan pangkat kebesaranmden kebesaran keradja-an itoe soewatoe rahmat dari pada allah soebhana wata-alla, den mengapa toewankoe memberi adjab atas anak sendiri, tiap tiap toehan rabboel alamin memberi bapanja pangkat kekoewasa-an, soepaja dapet ia mamaliharaken anak tjoetjoenja, dari pada kesakitan den kesoekeran den mendjahoeken dari pada segala adjab doenia acherat, den ini mengapa toewan memberi kesoekeran anak toewan sendiri.

Sjahdan maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja mendenger kata soeltan itoe, maka terlaloe amat marahnja, serta bangoen dari pada tempat doedoeknja, seraja katanja: Hai anak manoesija mengapa diri kata demikijan, sepatoetnja anak itoe di soempahken bapanja, istemewa sebab dosanja, demikijan kebanjakan anak jang tiada takoet pesen bapanja istemewa tida di perboeat demikijan,

Satelah itoe maka soeltan poen tersenjoem, melihat kelakoewan radja Danoe Sakti Wiradjaja itoe, serta katanja: Hai soedarakoe, djanganlah sanget moerka kepada akoe, den toewankoe, djoega jang minta hoekoem jang patoet, den sekarang kita sedang menghoekoemken, toewan hendak moerka, den djikaloe akoe menghoekoem tiada dengen sebenarnja, nistjaja toean membinasahken tanah manoesija, den sekarang belon