Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/100

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1076

wi bahoewasanja Indra Maulana Mafthoel Alam itoe soewaminja lagi poen hatinja belas melihat kelakoewannja itoe, den lagi raijat jang dateng itoe boekan angkatan hendak perang seperti orang hendak kebadjikan djoega,, maka itoelah sebabnja ia menjoeroeh memaloe gandarang kembali, maka laloe ia paloe oranglah.

Adapoen maka satelah segala raijat mendenger soewaranja gandarang itoe, maka heranlah, sebab waktoe poen masi pagi den perang poen belon berapa, maka segala raijat poen berhenti dari pada mengoesir anak Djin itoe jang tiga orang itoe.

Arkijan maka pada tatkala itoe, soeltan Taboerat memandang Indra Maulana Mafthoel Alam, maka tidalah di kenalnja, sebab ia roepanja seorang poen tiada mengenali dia.

Satelan Indra Maulana Mafthoel Alam melihat padoeka ajahandanja itoe, maka laloe terkedjoet serta berdebar hatinja, maka laloe sigra dateng memeloek kaki soeltan kedoewa, serta mentjijoem kakinja.

Maka satelah soeltan kedoewa melihat hal itoe maka laloe terkedjoet, den segala raijat serta belas hatinja, sebab di sangkanja hendak maminta toeloeng dari pada satroenja, maka baginda poen sigra menjamboet tangannja, serta katanja: soedalah toean djangan sanget menangis marilah ajanda bertanja, apakah moelanja makanja toewan djadi bertangis tangisan ini?