Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/10

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

986

Satelah itoe maka laloe bertemoelah dengan Indra Maulana Maftehoel Alam itoe.

Maka pada tetkala itoe, laloe ija mendjadi berperanglah kedoewanja, serta berpanah panahan den bertangkis tangkisan kedoewanja.

Kata Indra Mardjoenoel Alam: boekankah engkau laki laki? mengapakah kita sama sama manoesia berperaag dengan Djin, den mengapakah angkau mengadoe ngadoe dengan lain kaoem, den berlaenan bangsa serta laen laen kelakoeannja, boekan kelakoewan sebagi kita manoesija. den sekarang ini sekali poen hantoe laoet, dan raijat segala Ason Ason djikaloe datengken kepada akoe tidalah akoe oendoer lagi, den sekarang ini maoekah engkau manjerahken dirimoe aken akoe atawa tida? soepaja akoe santausa ken moekamoe jang tebal serta badanmoe, den akoe bikin senang atas njawamoe soepaja lekas bisa kembali ketempat jang soetji itoe.

Sahdan maka Indra Maulana Mapthoel Alam poen heranlah, mengapakah djalan kita ini djato kemari sebab boekan djalanannja, den djikaloe demikijan baeklah kita berhenti di sini dahoeloe, bernantiken sijang hari.

Satelah itoe maka sekalijan raijat Djin itoepoen berhentilah pada tepi laoet itoe, sambil ia mandengarken soewaranja ombak, adalah jang lagi mentjari ten pat den adalah jang kembali kenegrinja itoe.

Maka tidalah pengarang seboetken hal segela raijat itoe, maka terseboetlah segala raijat Tadjir