Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/68

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

548

Maka sembanja ja toeankoe, terlebi maaloem toeankoe hamba ini tijada mengetahwi dak itoe.

Maka kata soeltan moeda, Hai Abdoellah; djikaloe angkau beroleh seperti pesen bapamoe itoe, maka itoelah namanja perempoewan jang tegoeh djandjinja den teroeslah pada hatinja kasih sajangnja, den tijadalah maoe mendenger kata orang laen, den tijada ija mace mendenger asoetan orang laen, maka itoelah satoe tanda pada kita, kerna djikaloe soeatoe barang, sebaek-baeknja seperti barang jang kita boleh poengoet, masahken boleh sama dengan barang jang kita bole beli, kerna djikaloe barang jang di poengoet tida takoet kita memboewang poela, den djikaloe barang jang di beli dengan mahal harganja, nistjaja handak di boewang rasanja sajang sekali.

Maka soeltan berkata-kata itoe, maka djadi tersedarlah dirinja, laloe handak-bertjoetjceranlah aer matanja, maka laloe di tahanken sambil menjamarken bersantep sisir, kerna sebab dirinja sendiri jang di poengoet orang maka di perbocatlah demikijan, maka leboerlah rasa hatinja itoe.

Maka soeltan moeda poen berangkat masoek, serta katanja pada orang itoe, soedalah angkan serta peliharaken istrimoe itoe dengan kerna allah, itoelah istrimoe jang dari doenja, sampe pada jaumi kijamah.

Setelah itoe maka soewami perempoean itoe poen bermoehoen poelang, serta berdjabat tangan pada Sahbanda kedoewa Sahbandi.

Arkijan maka terseboetlah perkata-annja tiga bersahbat itoe, lagi bersoewarat ketiganja, katanja: