Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

545

kennja tiga kali dengan mata piso, maka laloe rata seperti telapakan tangan roepanja, serta tiada dengan berdara lagi, maka heranlah perempoean itoe kerna saktinja piso itoe, dan bihoes itoe.

Adapoen maka di tjeritakennja, datenglah hingga ketiga tiganja laki Jaki. itoe, di perboewatnja jang demikien.

Maka hingga datenglah sijang hari, setelah laki laki itoe sedar dari pada tidoernja, maka di libatnja dirinja ada pada tempat sahbatnja, dan mata hari telah tinggi, maka dari pada sanget takoetnja itoe, maka tiada habarken, dirinja serta bangoen melompat keloear dengan goepoenja, seperti orang kemaloe maloewan lakoenja, serta menoedjoe keroemahnja, dan serta seorang djoega bangoen serta lari keloear, maka hingga jang ketiga demikian djoega.

Setelah itoe maka terseboctlah perkatsan soewaminja prempoean itoe,tatkala masoek mengadep soeltan on itoe, dengan takoetnja, maka semaleman tiada dapet beradoe, kerna koewatir pada hatinja.

Setelah sijang hari, soeltan moedah poen berdoedoek dengan bersama sama toean poetri Mahroem Siti, serta di badep sekalianja dajang dajang.

Maka Sahbanda Sahbandi poen dateng, serta membawa laki laki itoe.

Maka soeltan moedah melihat roepa laki laki itoe, maka teringetlah tatkalah menjoeroe memanggil.

Maka orang moedah itoe pen soedjoed menjemba pada baginda kedoewa laki istri.

Maka kata soeltan: Hai soedarakoe, siapa nama dirimoe dan siapa iboe bapamoe?