Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/446

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

925

maka tida sempet ija menangkis lagi, dari pada Mahbat Roemsah orangnja bidjaksana dari hal perang, maka laloe ija meloempat dari koedanja, laloe toeroen kebawa serta berlari kebelakang toewannja, maka koeda itoe poen poetoes kepalanja, dari pada sanget keras perangnja Indra Mardjoejoenoel Alam.

Satelah iloe maka Mahbat Roemsah poen hampir kepada toewannja serta tersenjoem.

Maka Indra Maulana Mapthoel Alam malihat kawannja tersenjoem, maka laloe berkata: mengapa angkau ini tersenjoem? tidakah angkau ini gentar malihat tingka lakoenja seperti sang Boma roepanja, makanja angkau tersenjoem ini seperti orang gila.

Maka Mahbat poen dijamlah serta takoetnja. Maka di tjeritaken sebab ija tersenjoem itoe, kerna terkenangken tatkala di dalem negri Toral Aakan, tatkala poetri Mahroem Siti mendjadi laki laki Indra Maulana Tamisil Maripat, tatkala bermain main pada mantri Toral Arkan itoe, jaitoe ekor koedanja jang tertawa tawahan orang sekalijan, maka itoelah sebabnja Mahbat Roemsah tersenjoem, sebab tida laen tahoenja poetri Mahroem Siti ekor koeda djoega pandainja.

Maka pikir Mahbat itoe djikaloe demikijan, nistjaja ija djoega poetri Mahroem Siti, kerna tida laen lakoenja.

Adapoen maka Indra Mardjoenoel Alam itoe melihat halnja, aken di hampirinja sekali kepada koedanja Indra Maulana Mapthoel Alam serta