Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/422

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

901

pintoe kota itoe, maka laloe di perboeat oranglah dengen selengkepnja, satelah soeda itoe maka haripoen malemlah. den sekalijan raijat poen bermalemlah di sana.

Sjahdan maka tidalah kami seboetken dari hal anak radja radja itoe, maka kami seboetkenlah Djohan Pahlawan Nasib Bertdjaman itoe, tatkala gaib dari pada medan peprangan itoe, maka di bawa oleh doewa orang anak laki laki terlaloe amat baek parasnja den amat manis barang lakoenja, serta moeda balija de poetih koening warna toeboehnja, betoel seperti roepa dewa Kamadjaja jang bahroe toeroen dari kajangan, hingga tidaken djemoe mata memandang, maka laloe di bawanja melajang keatas oedara itoe.

Satelah sampe kedalem hoetan anak dewa itoe poen toeroenlah terlajang lajang, serta masoek kedalem hoetan itoe.

Satelah sampe di boemi, maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman poen sanget berdebar hatinja, seperti lenjep rasa njawanja serta berpikir sijapakah garangan laki laki ini, pandai terbang keatas oedara serta membawa akoe ini, den lagi roepanja terlaloe amat eloknja.

Satelah itoe maka Djohan Panlawan Nasib Berdjaman berdiri kepada boemi, serta mamegang hoeloe pedangnja, katanja: Hai orang moeda jang baek roepa, sijapa toean hamba? den angkau ketahwi jang kita lagi mengadep satroe itoe, mengapakah toewan hamba berani malariken akoe dari pada tempat ini, den seka-