Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/323

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

802

loe sigra di hampirinja, serta hendak menoembak lamboeng Tamsirsah, itoe.

Satelah Tamsir Sah malihat itoe, maka laloe ija melontarken pedangnja kedalem raijat Djam-djam Bahroem itoe, maka raijat Djamdjam Bahroem kedjatowan itoe serta menangkis toembak itoe dengen parsinja, maka kedjatohan pedang itoe banjaklah jang mati, maka dari pada sanget keras toembak itoe djato di atas parsi, maka mata toembak itoe poen tertantjep kepada parsi Tamsir Sah, maka beberapa di koewatkennja menghela toembak itoe tijada djoega tertjaboet dari pada gagangnja, dari pada sanget bagoes perboewatan toembaknja orang Djamdjam Bahroem, maka djadi saling hela.

Satelah itoe maka Tamsir Sah poen manjentak parsinja dengen sekoewat koewatnja, maka Djambal Rambal poen hampir djato dari atas koedanja.

Maka Tamsir Sah poen mengoenoes toembaknja dengen tangan kanannja, serta di toembaknja peroet Djambal Rambal, laloe teroes dari kiri sampe di kanan laloe mati, serta goegoerlah ija keboemi menjemboer njemboer darahnja, maka Tamsir Sah poen menoembak koedanja sekali laloe mati bersama sama koedanja.

Maka soeraklah orang negri Tadjir, seperti ombak di laoet soewaranja.

Maka Tamsir Sah poen menari di atas koedanja, serta katanja: marilah Hai laki laki Djam-djam Bahroem mengambil poetri Mahroem Siti dari hoedjoeng sendjatakoe.