Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/308

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

787

ijat bedil habis pada oendoer kebelakang, sama sekali.

Tatkala itoe kelihatanlah hal itoe kepada soeltan, den permaisoeri dari atas pintoe kota, maka soeltan poen terlaloe amat mesgoel hatinja.

Adapoen maka setelah pahlawan Tadjir malihat hal itoe, maka laloe menjoeroehken hoeloebalang raijat jang sebaris poela dari pada barisan marijem, maka laloe madjoe poela serta tampik soeraknja, maka segala barisan bedil dari belakang serta madjoe poela, maka laloe berperang poela, antara doewa pihak, maka segala raijat Poera Sari di bawa oleh pelor itoe, den segala raijat Tadjir poen demikian djoega, maka asep marijem poen menoetoep oedara, maka terang tjoewatja menjadi kalang kaboet, maka tida apa jang kelihatan lagi, den soewara segala toenggangan poen saling sahoet, den orang poen lari kesana kemari.

Maka waktoe itoe djadi perang besar, pada koetika itoe datenglah doewa orang anak Djin itoe jang bernama Mordjan kedoewa Moedjin, serta sambil berhadepan kepada pahlawan Djamba Ramba serta ditangkepnja djenggotnja jang toedjoe depah setengah serta di hambalangken keboemi maka djato dari atas koedanja serta tergoeling goeling dengen sendjatanja sekali.

Adapoen maka segala ra'jat Ta'djir melihat hal itoe maka laloe dateng serta membawa tali rantai, maka laloe di iketnja dengen sekoewat koewatnja, maka beberapa di kerasi dirinja tija-