Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/305

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

784

dalem kota, maka jang di atas kota masing ma- sing memandang roepa anaknja itoe, maka he- ranlah sebab tingka lakoenja seperti laki laki jang soenggoeh soenggeeh adanja.

Sachadan maka segala anak radja radja itoe mendenger segala boenji boenjian, maka seka lijan berhadir serta keloear masing masing, di sama tengah padang dengen sekalijan alat sen- djatanja serta ra'jatnja, maka roepanja padang itoe seperti laoet.

Adapoen maka setelah berhadep antara kadoea pihak itoe, maka laloe madjoe kehadepan segala raijat Radja Poera Sari itoe.

Setelah dateng berhadepan raijat Poera: Sari, jang terlaloe amat gagah beraninja, serta besar pandjang den bertjambang lagi berkoemis, na- manja Djamba Rambah serta berkata sambil me- megang toembaknja den memoeter moeter koe- misnja serta matanja di boekanja sambil melihat kiri kanan, katanja: Hai Pahlawan Ta’djir ma-— nalah jang kesohor kesohor namanja di dalem medan peperangan, soeroe dateng di hadepankoe, serahken toewan poetri Mahroem Siti itoe, djikaloe tida di serahken nistjaja binasahlah negrimoe ini.

Setelah itoe maka datenglah ampat orang hoe- loebalang serta berkoeda, maka laloe di tembak- nja pahlawan itoe, maka pahlawan itoe poen tertawa kelak kelak serta katanja: inilah tanda- nja negri ta’djir tida ada laki lakinja, hendak di kedjarnja. seperti orang menangkep anak roe-