Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/288

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

767

Maka heranlah segala hoeloebalang raijat anak radja itoe, den Sahbanda kedoewa Sahbandi poen heranlah melihat saktinja anak berhamana itoe, kerna ija bersila di antara doenija, seperti saekor boeroeng prit jang tatkala berkiperken sajapnja, demikijanlah saktinja anak Berhamana itoe, serta itoe maka laloe gaiblah dari pada mata orang, serta membawa soerat itoe.

Maka anak radja itoepoen bernantilah pada goenoeng itoe, menoenggoeken chabar soeratnja.

Alkaisah maka terseboetlah perkataannja padoeka Soeltan Taib itoe, sedeng doedoek pada bale penghadepan, serta di hadep dengen seka lijan mantri hoeloebalang, maka dengen sekoe tika itoe datenglah seorang oetoesan, serta membawa sehalai soerat.

Maka orang itoe poen menjembah serta soedjoed kepalanja laloe ketanah, serta di persembahkennja soerat itoe.

Maka laloe di samboet oleh Soeltan, serta di soeroehnja batja oleh mantri, maka mantri poen memboeka soerat itoe.

Adapoen maka setelah soeda di boeka soerat itoe, maka di lihatnja soerat itoe dari pada kaen dastar, dan toelisannja itoe poen dari pada darah, maka heranlah barang jang melihat, serta di batjanja demikijanlah boenjinja.

Dahoeloe allah den waba'dah rasoelnja, kemdijan inilah sepoetjoek soerat dari pada hamba Indra Boeganda 'Aspandar Sah, jang sasat pada segenep hoetan rimba belantara, jang mendja-