Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/248

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

727

Setelah itoe maka tidoerlah masing-masing.

Setelah sijang hari Indra Paulana bermoehoen poelang serta berdjalan, den soedager poen mengiringken bersama-sama, serta katanja: back back toewankoe berdjalan kedalem negri, kerna pada djalan ini sanget banjak orang penja. moen.

Maka kata Idra Paulana Tamsil Maripat, Insaallah, maka laloe berdjabat tangan serta ber djalan menoedjoe keloewar kampoeng itoe.

Sachdan setelah sampe keloewar kampoeng itoe, maka Idra Paulana Tamsil Maripat poen bertemoc seorang perempoewan toewah, terlaloe amat hina sekali roepanja, serta mengindit bakoel jang rombeng pinggirannja, serta katanja: Hai orang toewah sijapa namamoe? den handak pergi di mana, den apa jang di bawa itoe di dalem bakoel.

Maka sahoetnja orang toewa itoe, nama kami Ma Soemengring di seboet orang, den kerdja-an kami handak masoek kedalem kampoeng Karang Sari, aken mendjoewal segala daoen-daoenan den lalap-lalapan, maka inilah roepanja segala daoen-daoen, den sajoeran atawa lalap-lalapan.

Setelah itoe maka kata Indra Paulana Tamsil Maripat. Ilai orang toowa: marilah kita toekar pakejanmoe itoe kepada pakejankoe, den bakoelmoe itoe akoe toekar dengen pedang ini.

Maka kata orang toewa itoe kami ini tida maoe, sebab kami takoet kaloe-kaloe di kata orang kami boleh mentjoeri.