Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/229

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

708

nja, antalah angkau telah memboenoeh mati padanja, seorang poen tida taoe, den sekarang telah hambakoe tijada dateng pada tempat ini, dari selamanja angkau bersoeka soeka, dateng sekarang ijapoen tida poelang -poelang, kaloe kaloe angkau sekalijan telah berboewat perboeatan jang tijada memberi menepaat, dan sekarang angkau sekalijan misti pergi mentjeri padanja hingga bertemoe, den djikaloe tida bertemoe nistjaja angkau telah -boenoeh_padanja, dari pada angkau takoet djadi angkau bakar roemahmoe sendiri den sekarang djikaloe angkau tijada beroleh hambakoe ketiganja, maka angkau akoe boenoeh.

  Setelah itoe maka segala orang desa poen genterlah mendenger kata anak radja itoe, serta masing masing ketakoetan.

  Maka baginda poen tersenjoem, serta pikirnja soenggoeh seperti kata anakkoe itoe.

  Setelah itoe maka segala orang desa poen bermoehoen poelang masiyg masing pergi mentjari, adalah antara tiga hari lamanja sekalijannja poen kembali mengataken tijada bertemoc, den djikaloe mati sekalipoen tijada beroleb chabarnja, maka masing masing poen mengadep Soeltan dengen takoétnja, den setengahnja bersoempah jang tijada berboewat hijanat kepada Indra Paulana Tamsil Maripat, den hamba sekalijan harep sepaja di ampoen hal kesalahan hambamoe.

  Setelah itoe maka kata anak radja, soenggoeh tijada angkau berboewat hijanat kepada Indra