Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/182

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

661

toewankoe, soedalah djanganlah toeankoe djangan toewankoe menghoekoemken segala isi pasar ini, den barang jang telah mati soedalah, tijadalah hamba sekalijan ini berdawa lagi, kerna beta sekalijan ini belon taoe jang seorang moeda itoe soedara kepada radja.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen kembali serta Sahbanda kedoea Sahbandi, serta masoek kedalem tamannja, maka di lihatnja Indra Paulana Tamsil Maripat sedeng menangis pada satoe tempat tidoer hamparan bloedroe, maka anak radja poen masoek serta katanja: Hai adinda djanganlah menangis, marilah kakenda mandiken toewan, kerna badan adinda sanget berloemoeran dara itoe.

Maka Indra Paulana Tamsil Maripat poen menangis djoega tijada berkata kata.

Maka anak radja poen doedoek pada tempat tidoer itoe, serta katanja: marilah toewan bangoen, tijadalah kakanda goesarken toean, maka laloe di tarik tangan istrinja serta pergi mandi bersama sama kedalem taman, serta Sahbanda kedoewa Sahbandi itoe.

Setelah soeda mandi, laloe bersalin pakejan dengen segala kelengkepan itoe, maka Soeltan moedapoen bersantep laloe ija bermakan berbagi nikmat jang ladjat rasanja, setelah soeda laloe memakee bahoe bahoewan serta berkasih kasihan kedoewanja serta melakoeken barang kehendaknja.

Adapoen maka setelah malem hari, maka ba-