Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/114

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

593

 Adapoen maka di tjeritaken oleh orang jang berhikajat itoe, maka pada tatkala silem itoe, maka loekanja Soeltan moeda jang pada dahinja terlaloe amat perinja, sebab terkena aer laoet jang amat asin itoe, maka tijada dapet di rasa ken sakituja seperti belah rasa dadanja, serta teringat boedinja toean poetri itoe.

 Maka laloe datenglah marahnja jang tijada tertahan lagi, serta berkata: Hai Indra Paulana Tamsil Maripat inilah perboewatanmoe tatkala di dalem negrimoe den sekarang toeroenlah angkau dari atas koeda ini, den kembalilah angkau sekarang djoega dengen sigranja, den tijada dapet akoe memandang moekamoe lagi.

 Setelah ija mendenger kata soewaminja itoe, maka laloe berlompat dari atas koeda itoe, dari pada sanget takoetnja akan soewaminja itoe.

 Maka katanja: jatoeankoe ampoenlah hambadengen perbanjak banjak ampoen, kerna beta orang jang tersalah, patoetlah dl hoekoem oleh toeankoe, tetapi dalem itoe poen dari pada toeankoe menitahken beta kembali ke dalem negri hamba, tiadalah hamba ini berdaja lagi, sebab telah djaoeh pada daratan serta dalem sekali kali aernja, dalem itoepoen djikaloe ada rahini toeankoe, serta dengen belas kasihan jang loeloes iclas aken beta, bijarlah bela menoeroet djoega pada toeankoe, serta menoentoen gandali koeda toeankoe hingga sampe pada daratan, disanalah beta memoehoenken hoekoem toeankoe, sepaja sampoerna hidoep hambamoe, den sepaja sam-

Soelian Taboerat 70