444
hargarja sepoeloeh pasmat, den ada djoega jang lima poeloeh roepijah perak.
Maka sahoednja toean poetri, tijadalah kakanda goesar, kerna padoeka kakanda sangat kasih sajang dengen akoe.
Setelah itoe maka toean poetri Tjindra Sari poen soeka hatinja, serta aken bermain main, serta dengen makan den minoem itoe.
Setelah soeda hamperken sore toean poetri poen berangkat kembali, serta di peloeknja den di tjijoem nja padoeka adindanja, katanja: Selamat sampoerna, barang di kekalken djodonja pada anak toekang sero, maka toean poetri poen tersenjoem, maka laloe kembali, serta di iringken dajang dajangnja kedoewa.
Maka toean poetri Mahroem Siti poen bersedija nasi bersantepan aken soewaminja itoe.
Setelah itoe maka tijada berapa antara lamanja, datenglah soeltan moeda dari pada bersaboeng hajam, banjaklah perolehannja, beberapa riboe den ratoes itoe, serta membeli segala permainan mana adat anak radja radja itoe.
Setelah sampe laloe di samboetnja toean poetri itoe, serta di pegang tangannja, serta di boekaken pakejannja, serta di toekarken pakejan jang laen, maka laloe di adjaknja bersantep, maka laloe bersanteplah.
