Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/333

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

333

da tangan kanannja, maka tangan kirinja meneken pangkal pedangnja, serta doedoek, den toewannja soewatoepoen tiada lakoenja, hanja membaiki leher badjoenja serta menoetoep dadanja.

Setelah soeda doedoek maka laloe menjembah sekaliannja itoe.

Maka tatkala itoe baginda memandang dari pada awal kepalanja, hingga sampe ahir kakinja, den pada moekanja poen bertjahja tjahja, sepertiken anak radja radja djoega orang ini, den baginda poen teringet soenggoelah orang moeda ini jang akoe melihat dia, tatkalah di rampas oleh segala soedager.

Setelah itoe maka sabda baginda dengen manis moekanja, seraja katanja: Hai orang moeda soenggoehkah angkau anaknja toekang Sero ikan.

Maka sembanja ia: toeankoe ampoenlah pada hamba ini toeankoe, bahoewa sesoenggoenja iboe bapa hamba pada negri ini, tiada lain hanja toekang toekang sero ialah iboe bapa hamba toeankoe, kerna ialah membela atas diri hamba.

Setelah itoe maka sabda baginda, Hai: orang moeda, adakah angkau taoe apa sebabnja akoe tiada berkenan, kepada segala kelakoewan anak radja radjaitoe, kerna segala kerdjaan itoe, semowanja persembahan akoe, aken segala anak radja radja, den seba-