Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

49

satoe tanda kahormatan jang besar sekali, sebab bintang klas tiga tiada biasa di kassi kepada orang militèr jang berpangkat ketjil, melainken di kassi kepada ofsir-ofsir jang berpangkat besar, seperti Majoor dan Obos dan Kornel dan Djendral.

Di dalam prang di rimbau itoe, koembali poela soldadee kita soedah bertoendjoek kebraniannja, tetapi beroentoeng djoega tiada banjak jang mati, dan jang dapat loeka besar tjoema doewa fuselier Blanda, nama Maale, dengan temannja jang soedah di seboet di atas ini.

Tetapi, djikaloe orang Ambon tiada datang bantoe dengan sakoewat-koewatnja dan dengan tjepat, siapa boleh kata, brangkali samoewa dari pada orang kita dari pada sectie itoe soedah mati.

Orang Ambon soedah datang dengan berboeroe-boeroe, seperti angin riboet datangnja, maka moesoeh soedah djadi takoet, lantas moendoer, kendati temannja banjak, ada lima kali lebih banjak dari pada orang kita.

Lain dari pada itoe, di blakang kali soedah datang satoe peloton soldadoe, di bawah prentahnja toean Kaptèn Hansen dan toean Litnan Muller, maka peloton itoe soedah bikin habis ini prang dan soedah oesir segala moesoeh dari pada tempat itoe. Sembari moesoeh soedah lari maka di boeroe dengan looppas dan di tembak

Prang Edi.

4