23
kaloewarlah segala soldadoe itoe, masing-masing toeroet atoeran dan djalannja, sebagimana jang soedah di tentoeken oleh toean Obos itoe.
Pada sabelah kanan, di pinggir laoet, Kompanji doewa ada berdjalan; di sabelah kiri ada roompoet jang tinggi-tinggi (gelagah) dan Ofsir Ofsir dari kapal-kapal perang samoewanja pasang tropong (*) menengok Kompanji doewa itoe, kepingin tau bagimanakah aken djadinja; tetapi Ofsir kapal itoe djadi senang di dalam hatinja, sebab di lihatnja orang soldadoe Kompanji doewa ada berdjalan betoel, toeroet Kommando.
Kendati panas kentjang, kendati kaloewar kringat dari pada antéro badan, kendati djalannja terlaloe soesah, dari pada kebanjakan gelagah dan pohon-pohonnan, Kompanji doewa, orang Ambon, tiada ambil poesing, melainken madjoe djoega, salama-lamanja madjoe sadja, roepa roepanja seperti terlaloe kepingin ketemoe sama moesoeh.
Bila soedah madjoe kira-kira 300 atawa 400 pas, ada kadengaran boenji snapan dari pada sabelah barat daja (kidoel) tandanja jang Kompanji ampat soedah moelai berhantam-hantaman sama moesoeh.
Orang Ambon madjoe dengan tjepat-tjepat hendak menoeloeng temannja dari Kompanji ampat, tetapi belom dapat prentah dari toean
——————
(*) Tropong = kijker.