Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/59

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

purba) dalam bahasa Makelak. Tentang hamza jang terdjadi dari bunji h lihatlah keterangan dibawah nomor 116.

148. Dalam beberapa bahasa Indonésia konsonan jang mengikuti bunji pepet jang ditekankan, diduakalikan, dalam beberapa bahasa Indonésia lain terdapat hamza antara bunji pepet dengan Konsonan jang mengikuti. Dalam bahasa Makasar bunji pepet mendjadi a tetapi hamza tetap ada; djadi kata kěděm (menutup mata) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi kaqdañ dalam bahasa Makasar.

149. Hamza dalam beberapa bahasa Indonésia terdjadi menurut hukum chusus tentang bunji sisipan (lihat keterangan dibawah nomor 198), antara lain dalam bahasa Tontémboa; kata pukpuk (memukul hantjur) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi puqpuk dalam bahasa Tontémboa.

150. Hamza dalam banjak bahasa Indonésia terdjadi menurut hukum tentang bunji pada achir kata.

I. Dalam banjak bahasa Indonésia bunji k jang terdapat pada achir kata dalam bahasa Indonésia purba mendjadi q misalnja dalam kata anaq (= anak dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Melaju.

II. Segala bunji letus pada achir kata dalam bahasa Indonésia purba mendjadi q dalam bahasa Minangkabau, misalnja dalam kata atoq (= atèp dalam bahasa Indonésia purba).

III. Dalam bahasa Bugis q terdjadi dari segala konsonan pada achir kata terutama dari bunjisengau dan h, misalnja dalam kata nipiq (tipis) jang sama artinja dengan kata nipis dalam bahasa Indonésia purba.

151. Dalam banjak bahasa Indonésia pada konsohan jang terdapat pada achir kata dalam bahasa Indonésia purba, ditambahkan vokal-penjangga, misalnja dalam bahasa Howa seperti dalam kata anaka (= anak dalam bahasa Indonésia purba; dalam beberapa idiom lain, misalnja dalam bahasa Makasar, seperti dalam kata nipsiq (= nipis dalam bahasa Indonésia purba) dipergunakan vokal-penjangga + hamza.

152. Hamza terdjadi dengan menjingkatkan kata² jang kurang tegas bunjinja. Djadi katadepan (préposisi) su dalam bahasa Sangir diutjapkan sebagai q. Dalam "Kinderspielen" jang dimuat dalam "Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde voor Nederlandsch-Indië" hal 520, 1894 terdapat kata² dala q ulune (disana dipedalaman); bukan dala su udune.

58