Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/109

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

311. Pada hukum umum tentang hal menekankan suku kata jang mendahului suku kata jang terachir terdapat beberapa keketjualinja.

I. Dalam beberapa bahasa jang memakai typus-Pänultima vokal pepet tak pernah ditekankan. Djika suku kata jang mendahului suku kata jang terachir mengandung bunji pepet, maka suku kata jang terachirlah jang ditekankan, seperti dalam kata sĕlùk (memutar) dalam bahasa Gayo. Djika ke-dua²nja suku kata mengandung bunji pepet, maka dalam sebagian idiom suku kata jang mendahului suku kata jang terachir dan dalam idiom² lain suku kata jang terachirlah jang ditekankan.

II. Dalam bahasa2 jang mempergunakan typus-Pänultima pada sebagian ketjil kata² lengkapnja suku kata jang terachir ditekankan seperti dalam kata arát (masuk kedalam) dalam bahasa Mentawai.

III. Beberapa bahasa jang memakai typus-Pänultima mempunjai kata²-bentuk (formword), terutama kata ganti penundjuk (demonstrativa) jang suku katanja jang terachir ditekankan seperti kata otò (dengan begitu) dalam bahasa Mentawai, kata manrà (disana) dalam bahasa Bugis, kata itì (ini) dalam bahasa Howa. Dalam bahasa Nias dalam sebagian besar kataganti penundjuknja suku kata jang terachirlah jang ditekankan.

Dalam beberapa bahasa jang mempergunakan typus-Pänultima terdapat kata² dasar jang kadang² suku katanja jang mendahulu suku kata jang terachir, kadang² lagi suku katanja jang terachirlah jang ditekankan.

IV. Pada kataseru (interjéksi) djuga atjapkali suku kata jang terachirlah jang ditekankan.

312. Typus-Ultima hanja terdapat dalam beberapa bahasa sadja, antara lain dalam bahasa Busang. Dalam bahasa itu terdapat kata anak.

313. Typus-Toba terdapat dalam bahasa Toba dan beberapa idiom jang erat bertali dengan bahasa itu, seperti bahasa Mandailing. Dalam hal itu biasanja suku kata jang mendahului suku kata jang terachir djuga jang ditekankan. Tetapi dalam beberapa hal jang dibatasi oléh beberapa hukum tentang hal itu, tekanan diletakkan pada suku kata jang terachir. Salah satu diantara hukum² itu ialah: dalam kata dasar jang merupakan kata kerdja jang menjatakan suatu keadaan jang ditimbulkan, suku kata jang terachirlah jang ditekankan, misalnja dalam kata tanòm (ditanam), berlainan dengan kata hùndul (duduk).

108