Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/104

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

294. Asimilasi terdapat dalam banjak bahasa Indonésia antara lain dalam bahasa² di Toba. Dalam tjerita tentang Nan-Jomba — Ilik ("Bataksch Leesboek" oléh H.N. van der Tuuk, hal. 1) terdapat kalimat di-bahen ro hamu (mengapa kamu datang ?) tetapi dalam bentuk bahasa lisan kalimat itu berbunji: di — baher ro hamu.

295. Métathese dalam bahasa Kupang. Menurut téks Bihata Mesa ("Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië", 1904) dalam beberapa hal jang tertentu dalam hubungan kalimat métathese terdjadi pada suku kata jang kedua dari kata dasar. Kata aku dalam bahasa Indonésia purba terdapat djuga dalam bahasa Kupang dengan tak berubah, tetapi kata laku (pergi) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi lako. Pada halaman 253 dalam madjalah jang dimaksudkan tadi terdapat kata² lako, ti tek (pergilah ia dan memberitahukan tentang hal itu), tetapi pada halaman itu djuga terdapat kata² auk laok tai (Saja menggantungkannja).

296. Muntjulnja bunji perantara vokal dan konsonan. Dalam tjerita tentang "Kariso und seine Kinder" (Kariso dan anak²nja) dalam bahasa Tontémboa (Téks Schwarz, hal. 129) terdapat kata² esa taranak — ê — na (keluarganja). Pada kata² itu bunji pěpět jang ditambahkannjalah jang merupakan bunji-perantara; na — miliknja. Hainteny, hal. 186. Pada sjair ke-5 terdapat kata²: nahatan-d-riaka (dapat) menahan aliran air). Pada kata² dalam bahasa Howa itu, konsonanlah jang mendjadi bunji perantara antara nahatan (a) dengan riaka.

297. Hal menduakalikan konsonan pada achir kata. Dalam bahasa Ibanaq terdapat kalimat dakall ak (dakal + ak; saja besar).

298. Vokal jang mendjadi konsonan. Hal itu terdjadi dalam beberapa bahasa, antara lain dalam bahasa Djawa kuno, bahasa Timor, dsb. Dalam bahasa Djawa kuno dalam sjair tentang Mpu Tanakung terdapat kata² paksy adulur (paksi + adulur; seperti burung).

299. Kontraksi dalam bahasa Djawa kuno dan bahasa² lain. Dalam tjerita Ramayana II terdapat kata2² laras niragön (nira + ugön; busurnja jang besar).

300. Hilangnja vokal.

I. Djika vokal itu terdapat pada achir kata dan kata jang mengikutinja dimulai dengan vokal. Hal itu terdjadi antara lain dalam bahasa Howa. Dalam téks Hainteny, hal. 136 terdapat kata² manan eritreirita (manana eritreritra; gelisah).

II. Djika vokal itu terdapat pada achir kata dan kata jang meng-

103