Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/329

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

288

Hal jang gandjil itoe melemboetkan hati kami. Banjak lah hal jang gandjil-gandjil jang telah terdjadi pada kami, tetapi hal itoelah jang segandjil-gandjilnja. Kami mendengarkan hal ihwalnja itoe ialah dengan seizin orang toea kami. Oléh karena hal itoe, dapatlah kami seorang sahabat, jang akan berboeat baik kepada orang Djawa dlan ialah poela jang akan mendjadi seorang sahabat kami jang mentjintaï djoega tjitatjita kami. „Engkau kedoea betoellah djenaka, berani mengadjar dan memarahi orang jang telah toea." Demikianlah kata toean seakan-akan terdengar oléh kami, tetapi mendengar itoe kamipoen gelak tertawa-tawa.

Betoel 'adjaib, karena dalam oesaha kami hendak menolong orang, menoendjoekkan djalan jang baik dan kesenangan jang sebenar-benarnja, dan mentjahari perdamaian hati, maka selaloelah kami bertemoe dengan orang orang jang kadangkadang lebih toea dari pada kami, jang gemar memegang tangan kami.

Senang sekali perasaan kami djika kami mengetahoei bahwa kami sanggoep menolong orang. Kami tiada sekali-kali menjangka, bahwa kami ini sebagai „pelita," dan sebab itoe­lah maka orang jang berhati soesah datang kepada kami meminta bantoe dan boedjoekan, tetapi hanjalah kami sangka, ialah karena orang-orang itoe mengetahoei dan merasa pada dirinja, bahwa meréka itoe adalah akan mendapat kasihan djika meréka pergi kepada kami. Besar hati kami mengetahoei jang kami dapat mengasihi orang dan menjerahkan diri kami képadanja. Amat miskinlah hati meréka jang ta' dapat mengasihi orang lain!

Kami tanjakan képadanja matjam-matjam pertanjaan jang gila-gila, tetapi kami boléh berboeat sekalian itoe, karena ia telah berdjandji kepada kami.

Kami tanja oempamanja: „Apabila seorang laki-laki kasih dan tjinta kepada seorang perempoean, apakah jang dipikirkannja lebih dahoeloe tentang perempoean itoe; adakah kira-kiranja laki-laki itoe berpikir: ,,Dapatlah saja menjenangkan hati perempoean itoe?" atau „boléhkah saja bersenang hati karena perempoean itoe?"

Orang toea jang koeganggoe itoe menggaroek kepalanja: „pertanjaan itoe amat soekar mendjawabnja, tetapi saja telah berdjandji akan mendjawab sekaliannja dengan toeloes dan ichlas. Pada pikirankoe pertanjaan jang kedoealah jang moelaj-moela ditoeroet orang, dan apa perasaankoe lagi sekalian laki-laki, ketjoeali beberapa orang, sekaliannja memanglan berpikir demikian, karena kebanjakan laki-laki itoe amat loba akan kesenangan dirinja sendiri; engkau perempoean-