Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

7

djahanam itoe mengisi kantoeng Pemerintah dengan beratoesratoes riboe, ja, berdjoeta-djoeta roepiah. Banjak orang mengatakan, minoem tjandoe itoe boekanlah kedjahatan dan ketjelakaan pada anak negeri, tetapi orang jang berkata demikian, beloem pcrnah melihat tanah Hindia, atau mata meréka itoe boeta akan memandang hal jang demikian.

Boekan kedjahatan! Apakah dia itoe pemboenoehan, membakar roemah, ketjoerian, jang ta' terhingga banjaknja itoe, jang sebabnja semata-mata dari karena meminoem tjandoe? Tidak, minoem tjandoe boekan kedjahatan, selama orang sanggoep mengerdjakannja dan ada mempoenjaï wang akan membeli ratjoen jang djahanam itoe; tetapi bila orang ta' dapat minoem itoe lagi, wangpoen ta' ada akan pembelinja dan orangpoen telah mendjadi hamba tjandoe itoe, maka orang itoe mendjadi berbahaja dan iapoen tjelakalah. Peroet jang lapar boléh mendjadikan orang pentjoeri, tetapi menagih akan tjandoe mendjadikan seorang machloek pemboenoeh orang. Kata orang Djawa: „Moela-mbela engkau jang merasaï lazat tjitarasa tjandoe itoe, achirnja dia jang menelan engkau". Sebenar-benarnjalah perkataan itoe. Sedih, soenggoeh sedih hati kita melihat kedjahatan jang berkeliling dan kita ta' berdaja akan mendjaoehkannja.

Kitab njonja Goedkoop jang bagoes itoe telah saja batja beberapa kali. Tidak lelah saja membatja kitab itoe, melainkan tiap-tiap saja oelang membatjanja, selaloe ia menambahi sajang saja kepadanja. Betapalah soeka saja mengeloearkan wang, bila saja boléh dan dapat hidoep dalam zaman Hilda itoe. Alangkah baiknja djika kami di Hindia telah sampai sedjaoeh orang dinegeri toean itoe, sehingga kitab Hilda van Suylenburg itoe dapat mendatangkan gerakan jang besar, seperti gerakan jang telah disebabkan oléh kitab itoe dinegeri toean! Tiadalah diindahkan boeroek atau baik, asal kitab itoe dapat menggerakkan hati bangsakoe, bahwa bangsakoe tiada tidoer lagi. Waktoe sekarang tanah Djawa masih dalam tidoer jang njenjak. Tetapi betapakah dapat saja kehendaki bangsakoe sadar dari tidoernja, kalau meréka jang haroes mendjadi tjontoh teladan oentoek kami, masih menjajangi tidoer jang njenjak itoe poela?

Tidak berbohong saja kalau saja katakan, bahwa kebanjakan perempoean bangsa Eropah (maksoed saja boekan perempoean-perempoean bangsa Belanda, jang ditanah Belanda) jang diHindia sedikit atau tidak sekali-kali mengindahkan pekerdjaan dan kemadjoean saudara-saudara jang ditanah Belanda. Kedjadian jang baroe-baroe ini dalam doenia perempoean bangsa Belanda telah menjatakan hal itoe dengan seterang-terangnja. Tidakkah njonja-njonja bangsa Belanda di Hindia hati-hati (!) beroesaha membantoe Pertoendjoekan Perboeatan Perempoean