5
orang jang mendatangi- Ia merasa, jang sekarang telah datang waktoe aken ia melaga mati; maka ia tetapkenlah hatinja jang sangat berdebar-debar, dan dengan sabrapa boleh ia tahan-tahan napasnja. Pintoe diboekaken, dan doewa orang jang pikoel satoe bale ketjil, taro bale itoe di tanah, sedang saorang jang katiga ada pegang lantera dan berdiri di pinggir pintoe. Itoe doewa pemikoel mengamperi pada pembaringan, laloe angkat itoe karoeng jang dikira olehnja ada berisi majit, dan taro itoe di bale ketjil, sedang Dantes kakoeken badan sendiri.
›Akoe tida sangka, jang ini pandita koeroes ada bagini berat," kata satoe pemikoel.
›Orang bilang," kata pemikoel jang kadoewa:
›pada saban tahon beratnja toelang ada bertambah satoe pond,
— >Apa kaoe soedah ikatken ?"
— >Boewat apatah diikatken di sini ? apa tida djadi tambah berat aken kitaorang ? Sampe di loewar, baroelah kita ikatken."
— > Benar sekali ingatanmoe; marilah kita berangkat."
, Apatah djoega jang bakal diikatken ?" kata Dantes di dalam hati.
Sedang bagitoe, ia digotong naik di tangga, dau sigralab djoega ia dapat rasai angin jang dingin dan ia merasa senang sekali. Sasoedahnja berdjalan poela bebrapa poeloeh lengkah, pemikoel-pemikoel itoe taro