42
pat itoe harta besar, brangkali djoega akoe nanti kapingin ada ampoenja kantong-doewit jang berisi seperti kantong poenjanja itoe. — Tapi aeh masalah nanti djadi bagitoe! Itoe Faria jang berboedi, tiada nanti maoe harapi itoe harta, kaloe ia tida taoe dengan tantoe, jang barta itoe misti ada dengan sasoenggoehnja. — Lain dari bagitoe, akoe lebih soeka mati, dari pada misti hidoep salamanja dengan berkawan sama soedagar-soedagar gelap."
Pada tempo tiga boelan jang telah laloe. Dantes melinken ada merasa sadja ingin terlepas dari pandjara; tapi sekarang, sasoedahnja terlepas, ia ingin mendapat harta besar.
Sambil berpikir, Dantes berdjalan di lamping boekit, jang brangkali djoega belon taoe diïndjak orang; komoedian ia sampe di satoe tampat, di mana ia dapat lihat di batoe-batoe karang seperti ada pertandaän-pertandaän jang dioekir oleb tangan manoesia, dan maskipoen sekalian batoe karang itoe ada tertoetoep dengan loemoet, itoe pertandaän-pertandaän masih kalihatan njata djoega. Dantes mendoega, bahoewa tantoe sekali samoewa pertandaän itoe telah diadaken aken djadi pengoendjoek djalan di itoe rimba.
Itoe tanda-tanda di batoe karang ada membri harapan baik kapada Dantes; kerna Dantes ada mendoega, bahoewa boleh djadi djoega tanda-tanda itoe telah dibikin oleh kardinaal Spada. Satoe hal sadja ada membri rasa traenak. Apa tanda-tanda itoe belon taoe kalihatan oleb lain orang?