Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

toeroeran Spada jang wafat paling belakang, telah angkat akoe ini djadi ahliwarisnja jang toenggal sendiri sadja, dan dari sebab ini soerat wasiat telah ada di antara barang-barang peninggalannja, segala barang jang terseboet di soerat ini poen djadi barang warisan “Ijoega. Tida! djanganlah kaoe merasa koerang senang atas hal ini: kaloe kita bisa dapatken ini harta. kita boleh goenaken dia dengan senang hati, kerua halal adanja.”

— "Kaoe bilang. ada brapa besarnja harta ini?"

— "Doewa joeta oewang-emas Rome. ampir tigabelas joeta oewang perakan Prasman,”

Dantes merasa kaget, oleh kerna dengar harta itoe ada sabagitoe besarnja: ia merasa djoega koerang pertjaja, tapi toeh merasa djoega girang sekali.

"Sampe sekarang. baroe akoe kasih taoe rasia ini padamoe,” kata poela Faria: sebab akoe maoe kenal betoel lebih doeloe pada hatime dan maoe girangken hatimoe itoe dengan terkoenjoeng-koenjoeng. Kaloe kita soedah dapat. minggat, pada sabelon akoe diterdjang kombali oleh penjakitkoe, tantoelah akoe soedah bawa kaoe ka Monte Cristo: tapi sekarang, kaoe sendiri sadja misti pergi kasana. He! kaoe tida bilang trima kasih kapadakoe Dantes?”

»Harta itoe ada poenjamoe sendiri, sobat!” sahoet Dantes: akoe tida ada poenja hak atas harta itoe, kerna kaoe dan akoe tida sekali ada bersanak satoe pada lain."

» Kaoe djadi anakkoe, Dantes!” kata Faria: »Kerna akoe ini djadi pandita agama Mesehi Rome, akoe tida beristri tapi Allah kirimken kaoe kapadakoe aken hiboeri dirikoe ini.”

Komoedian Faria itoe lastas menaloek kapada Dantes, dan Dantes poen peloek pandita itoe.