15
bilang nama sendiri! Apatah kahendaknja orang koe?"
— » Ia maoe bertemoe pada toewan."
— »Pada akoe?"
— »Ja."
— »Apa dia seboet namakoe?"
— »Dengan njata sekali."
— » Bagimanatah roepanja orang itoe?"
— » Orang soedah toewa djoega, Toewan! tidak eroeng dia itoe soedah beroemoer limapoeloeh."
— »Toeboehnja besar atawa ketjil?"
— »Bagitoelah, seperti badan toewan sendiri."
— »Berkoelit hitam atawa poetih?'
— »Hitam-manis; ramboetnja, matanja alisnja hitam djengat."
— »Pakeannja bagimana?"
— »Ia pake jas pandjang jang terkantjing dari atas sampe di bawah dan terhias dengan pitanja bintang bahadari."
Villefort djadi poetjat dan berkata dengan porlahan seperti kapada diri sendiri: »Betoel dia!"
Djika pembatja ada mendoega, bahoewa orang ang diseboet-seboet itoe, telah diseboet djoega oleh mantri politie di hadepan Baginda Radja, tiadalah alah pembatja poenja doegaän.
Sabelon membilang lagi apa-apa, Villefort dapat hat dengan terkoenjoeng-koenjoeng saorang lelaki ang telah ada berdiri di pintoe kamar.
— »Hola!" kata orang itoe: »apa di Marseille ada