— »Boekan sadja bagitoe, hanja ia djadi djoemawa djoega: ia tawari akoe pakerdjaän, seperti ia soeda djadi toewan-besar, dan ia maoe kasih akoe pindjam oewang, seperti ia soedah djadi toewan-bank. "
— Habis? kaoe menampik?"
— »Tantoe ! kendati djoega boleh sekali akoe trima oewangnja itoe, kerna tempo bermoelakali ia dapat pegang perak, akoelah djoewa jang soedah taro perak itoe di taugannja; tapi sekarang toewan Dantes kita itoe tiada nanti perloe lagi toeloengan orang; ia poen djadi kapitein!"
— »Dia belon djadi kapitein!"
— »Dengan sabenarnja akoe berkata, baiklah djoega djikaloe ia tida djadi kapitein; kerna djikaloe sampe djadi kapitein, tantoe sekali ia trananti maoe bergaoelan sama kita,"
— »Kaloe sadja kita maoe, tantoe sekali ia nanti tinggal tetap sabagimana adanja sekarang, dari barangkah djoega ia djadi tjilaka,"
— »Apa kaoe bilang?"
Danglars berdiam; komoedian ia berkata lagi »Apa ia masih tetap djoega tjintai itoe nona Catalaan ?"
— »Ja, dia bertjinta keras sekali pada nona itoe; sekarang poen ia lagi pergi pada itoe nona; tapi salah amat doegaänkoe, kaloe ia tida dapa soesah di sana."
— »Dapat soesah? He, tjobalah kaoe tjeritaken tjara bagimana ia nanti mendapat soesah."