97
— »Tapi kaoe taoe djoega, bahoewa Dantes ada tjampoer di dalam pakoempoelan djahat?"
— »Akoe tida taoe satoe apa! Sabagimana akoe soedah bilang padamoe, akoe maoe main-main, lain tida. Tapi sekarang adalah kalihatan, jang dengan main-main akoe soedah kena kataken perkara benar."
— »Maski bagitoe, akoe ada merasa maoe memajar banjak, kaloe perkara itoe soedah tida terdjadi, tawa sedikitnja poen, kaloe akoe soedah tida tjampoer-tjampoer di dalam perkara itoe. Kaoe nanti lihat Danglars! bahoewa perkara ini nanti menjoesahi pada kita-orang."
— »Saände perkara itoe misti mendatangken katjilakaän, ia datangkenlah itoe pada orang jang salah, jaitoelah si Fernand, boekan sekali kita-orang. Katjilakaän apatah djoega jang dikoewatirken olehmoe nanti datang pada kita? kita-orang misti berdiam sadja, djangan sekali seboet apa-apa dari perkara itoe; kaloe bagitoe, itoe geloedoek nanti meliwat dengan tiada djatohken hoedjan."
»Soekoerlah!" kata Caderousse sambil memanggoet pada Danglars, laloe ia berdjalan sendiri-diri ka djalanan Meillan. Sambil berdjalan Caderousse Itoe gojang-gojangken kapala sendiri dan mengomong di hati sendiri, sabagimana orang jang memikiri satoe perkara soesah.
»Bagoes!" kata Danglars sendiri-diri dengan soewara menggerendang di dalam leher: »itoe perkara moelai djalan, sabagimana jang akoe soedah doega
13.