94
hal kaoe, kaloe Dantes djadi kapitein kapal Pharao.'
— »Ingat djoega aken hal saja?"
— »Ja, akoe soedah menanja kapada Dantes bagimana ingatannja atas hal kaoe, dan lagi apa: ia merasa ada sangkoetan atawa tida, kaloe liha kaoe tetap pegang pakerdjaänmoe di kapal ; bagitoe akoe soedah menanja, kerna — akoe tida taoe mengapa — akoe seperti ada merasa, bahoewa persobatan di antaramoe berdoewa tida hangat adanja.
— »Habis, ia menjahoet bagimana?"
— »Ia merasa ada bersalah padamoe di dalan satoe perkara jang ia tida seboetken padakoe ; tapi ia lantas berkata djoega, bahoewa sasoewatoe orang jang dipertjaja oleh toewan-kapal, itoelah dipertjaji djoega olehnja."
»Hm ! palsoe amat !" kata Danglars dengai soewara di leher.
»Kasian sekali!" kata Caderonsse: »njatalah jang dia itoe saorang moeda jang baik betoel! '
»Ja," kata poela toewan Morrel: »tapi sekarang ini kapal Pharao tida ada poenja kapitein,"
»Kita boleh harap djoega," kata Danglars: »bahoewa Dantes nanti dilepasken, pada sabelon Pharao misti berlajar lagi."
— »Tantoe sekali; tapi salagi Dantes masih ter toetoep?
— »Ach, boewat sedikit tempo toch ada saja, Toewan Morrel! Kaoe poen taoe, bahoewa saja bisa djoega mengapalai di dalam kapal seperti satoe ka