Halaman:Graaf De Monte Christo 32.pdf/80

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1930 —

„Liatlah,“ berkata Jacopo.

Kadoewa anak moeda itoe memandang ka djoeroesan tangannja Jacopo, maka di oedjoeng-oedjoeng deket kaki langit ada kaliatan seperti boeroeng poeti ijang melajang, ija itoe lajarnja kapal.

„Brangkat?“ bertanja Maximiliaan, „apa dia soedah pegi? Ja goesti Toehan, sobat ijang tertjinta ijang menjajangi akoe terlebi dari satoe bapa, ach selamat djalan.“

„Selamet djalan Haijdee, soedara ijang akoe tjintai,“ berkata Valentine dengen plahan,„selamat, djangan koerang apa-apa.“

„Apakah kita orang nanti bisa ketemoe lagi padanja?“ bertanja Maximiliaan.

„Maximiliaan, apakah Graaf sendiri tida sering-sering berkata: TOENGGOE dan HAREP?“ berkatalan Valentine, „begitoepoen kita ini djangan ilang pengharepan. Goenoeng dan limbang tida bertemoean, tetapi menoesia bole, selagi ada djiwanja, dari itoe berharep djoega.“



TAMAT.




Samboengannja lagi, ija itoe Graaf de Monte Christo dengen Istrinja, ijang sekarang soeda sedia harga 1 stel f 6.40

Beli 1—1 Boekoe à f 1.—