Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1079 —

kemoedian kaoe dapet lihat djoega ijang lebih bagoes, apatah kaoe tida kepingin djoega?"

„Oh, orang ijang berkahendak aken doenia!"

„Maka itoelah kita nanti mendjadi amat boengahnja, kaloe nona Eugenie dapet taoe, ijang kita tida poenja kemampoean satoe apa, terbandingken dengen kemampoeannja berjoeta-joeta."

Graaf de Monte-Christo mesem. „Betoel kita soedah mendapetken satoe akal," berkata lagi Albert: „Franz soeka sekali pada apa-apa ijang aneh; maka itoe kita soedah tjoba aken djatohken ketjintahannja pada nona Danglars; tetapi begimana djoega, kita soedah toelis padanja sampe ampat soerat ijang amat manis perkataännja, Franz tinggal menjaoet sadja: betoel kita se-orang aneh, tetapi kita poenja keanehan ini tida begitoe sangat aken memoetoesken perdjandjian ijang kita soedah bikin." Albert ketawa: „Tetapi!" dia mendjawab," Franz nanti dateng kombali; begitoe djoega aken kaoe sama djoega, apa dia nanti kombali; roepanja kaoe tida soeka padanja."

„Kita?" bertanja Monte-Christo," dari apatah kaoe bisa mengoetaraken, ijang kita tida soeka pada Franz. Kita soeka pada segala manoesia."

,,Mendjadi pada kita djoega. . . . . Trima kasilah."

„Oh! kaoe moesti mengarti maksoednja kita poenja perkataän ini," mendjawab Monte-Christo: „kita soeka pada segala manoesia, seperti Allah soedah perentah aken moesti tjinta pada manoesia, tetapi ada djoega ijang kita teramat bentjiken; tetapi lebih baik kita bitjara lagi Franz d'Epinay. Apa betoel dia hendak kombali?"

„Ja, dia di panggil kombali oleh toewan de Villefort, ijang