Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1045 —

apa lagilah kabar kawat."

„Ja, betoel inilah ijang kita tida mengarti", mendjawab toewan Danglars: „Sebab hal datengnja Don Carlos di negri Spanjol, betoel satoe kabar kawat."

„Maka", berkata Monte-Christo: „ini dalem boelan kaoe dapet karoegian ampir toedjoe belas kali seratoes riboe roepiah?"

„Tida ampir, tetapi betoel sebegitoe banjaknja."

„Astaga", aken kemampoean terhitoeng klas tiga „berka- ta Monte-Christo dengen moeka kasian: „soenggoeh berat sekali."

„Kemampoean klas tiga?" bertanja toewan Danglars, seperti orang ijang mendjadi maloe: „apatalı mengartinja toe?"

„Ja", mendjawab Monte Christo: „kita mengatoer segala kemampoean orang di dalem tiga roepa, ija itoe kemampoean klas satoe, kemampoean klas doewa dan kemampoean klas tiga. Kemampoean klas satoe, boleh di bilang kapoenjahan tanah-tanah, tambang-tambang, soerat-soerat oetang dari negri-negri, seperti negri Fransch, Oostenrijk, Inggris, ijang menanggoeng harta itoe tanah-tanah, tambang-tambang dan soerat-soerat oetang goenggoengannja seratoes joeta frank. Kemampoean klas doewa, boleh di bilang, ijang poenja fabriek-fabriek, peroesahan ijang di bikin saroepa maat- schappij, keradjahan ketjil, ijang mendapetken kehasilan tida Jebih dari lima blasratoes riboe frank dan menanggoeng kemampoean banjaknja lima poeloeh joeta frank. Kemampoean klas tiga, boleh di bilang ijang menanggoeng harga lima belas joeta, di dalem perdagangan, ijang boleh mendapet kenroegidan boleh djatoh djoega dari pada karoe-