Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Buku Mary membangkitkan taufan kemarahan diseluruh kota London; ada djuga beberapa orang jang melindunginja, akan tetapi kebanjakan orang menganggap isi bukunja itu terlalu sekali.

Seperti Anne Marie van Schuurman, djuga Mary rupanja terlalu tjepat muntjulnja; kaum wanita dimasa itu belum masak untuk menerima tjita-tjitanja, lebih-lebih lagi kaum lelaki.

Kalau tindakan Mary — jang hanja menulis sebuah buku — telah menerbitkan amarah orang, maka sudah tentu tidak seorangpun akan berani memudji perbuatan Etta Palm-Aelders jang djuga dalam tahun 1792, ketika buku Mary terbit, memimpin sebuah utusan kaum wanita, dan menjerbu kedalam Madjelis Perwakilan Rakjat Perantjis dan menuntut seperti berikut:

1. sebuah undang-undang jang mengatur pendidikan anak gadis; 2. sebuah undang-undang jang menetapkan persamaan hak kaum perempuan dengan laki-laki dan 3. sebuah undang-undang jang menetapkan kedewasaan wanita, bila berumur 21 tahun. Ini berarti, bahwa ia berhak membuat perdjandjian, baik jang mengenai hukum dagang maupun hukum sipil, seperti misalnja perihal perkawinan; wanita jang dewasa boleh bertindak sendiri, dengan tidak usah mendapat izin ajahnja.

Ketika Etta Palm tiga tahun kemudian kembali ketanah-airnja, ia terus ditangkap; machluk jang amat berbahaja sematjam dia tidak boleh bebas pergi kemana-mana, sekalipun awak mempunjai pendirian jang madju. Oleh karena tiap-tiap orang berpendapat demikian, maka tak ada pertentangan apa-apa, dan njonja Palm tetap meringkuk dalam pendjara.

Sebelum kaum wanita umumnja insjaf akan kedudukan mereka terlebih dahulu mesti terdjadi suatu revolusi sosial. Revolusi ini timbul pada permulaan abad kesembilan-

15