Lompat ke isi

Halaman:Gandjaran jang pantes.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

38

TJERITA ROMAN

„Djikaloe tida maoe pertjaja, toch akoe moesti pertjaja djoega pada adanja nasib." begitoe ia berkata sambil mengeiah napas. „Djikaloe orang poenja peroentoengan belon terboeka, ada sadja djalannja boeat balik lagi dalem kamelaratan. Tapi akoe tida nanti poetoes harepan."


V.

BIKIN PERITOENGAN.

Waktoe vacantie kombali telah berachir dan moerid-moerid sekola moesti moelai poela dengen marika poenja pladjaran.

Hok poen berada di antara orang-orang jang aken landjoetken pladjarannja. Dalem oedjian ia soeda loeloes dengen bagoes sekali, hingga ia dapet poedjian dari ia poenja goeroe-goeroe, tapi itoe orang moeda tinggal saderhana. Itoe poedjian-poedjian sama sekali tida membikin ia djadi bangga atawa sombong. la tetep djadi itoe orang moeda jang pendiam. Saben kali ia denger ada goeroe jang memoedji padanja, disertaken andjoeran boeat berladjar teroes dengen tjara begitoe, ia poenja paras berobah merah dan ia tjoema bisa kaloearken satoe doea perkata'an boe­at hatoerken trima kasi.

Begitoelah di itoe hari ia berada poela dalem itoe sekola besar jang mempoenjai bebrapa ratoes moerid. Sedeng goeroe-goeroe keliatannja ada berlakoe manis padanja, adalah laen sekali dengen ia poenja kawan- ka­wan sekola. Banjak sekali jang baliken badan djikaloe ia menghampiri, seperti djoega orang tida maoe kenal lagi. Di mana ia dateng dan di sitoe ada berkoem-