Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/53

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Persatuan Muslim Indonesia (Permi), sebuah partai Islam revolusioner jang kemudian dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda, tak ketinggalan pula melahirkan penghormatan terhadap almarhum Dr Soetomo, jakni dengan perantaraan tulisan Rasuna Said dalam madjalah 'Menara Puteri', jang bunjinja demikian:

'Djarang orang jang mempunjai sifat ksatria, rela berkorban, berani, merdeka berfikir, lantjar menulis dan djuga mahir berpidato. Tetapi Tuhan telah menakdirkan sifat-sifat jang utama itu pada tuan! Orang-orang tentu tidak akan lupa akan sifat-sifat tuan jang senantiasa sebagai ksatria terhadap lawan dan kawan. Orang tidak akan lupa terhadap kedermawaan tuan mengorbankan segala milik tuan, mengorbankan pikiran, tenaga dan harta benda; djuga uang, karena sudah bukan rahasia lagi, bahwa segala hasil uang jang tuan kumpulkan achirnja tuan dermakan sebagai amal. Tidak akan dilupakan keberanian tuan melaksanakan pekerdjaan jang sudah tuan jakini kebaikannja, sungguhpun pada mulanja terkadang mendapat halangan dan tjelaan. Pun pula keichlasan hati serta keteguhan kemauan tuan disaksikan orang banjak.

Dr Soetomo! Tuan tidak mengandjurkan orang lain berkorban, sedangkan tuan sendiri tidak melakukannja. Pun tuan tidak berkata tjinta Tanah Air dan Bangsa, sedangkan hati tuan bentji. Tidak, tidak, tuan tidak sedemikian! Tuan telah berkata agar kaum terpeladjar madju memimpin rakjat, memberikan obor penerangan, karena kalau bukan kaum terpeladjar, siapakah jang akan melakukannja? Kita sebagian daripada kaum itu, tidak hendak dipisahkan. Kemuliaan kita adalah kemuliaan kita djuga, kehinaan kita adalah kehinaan kita sendiri pula. Andjuran tuan itu sudah tuan buktikan dengan perbuatan sehingga mengchawatirkan bagi pangkat tuan. Tetapi dengan keberanian tuan jang ichlas itu tuan telah mendapat penghormatan jang njata, jang sedjati, baik dari kawan maupun lawan. Karena tuan insjaf akan nilai diri tuan'.

48