Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/43

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pak Soemo, ia memakai bahasa Djawa tinggi, suatu kebiasaan jang djarang terdapat antara madjikan dengan orang bawahannja. Terhadap djongos, babu dan kokinja, sikapnja sebagai terhadap anggota keluarganja sendiri.

Kyai Hadji Mas Mansjur, seorang pemimpin Islam jang terkemuka, heran melihat sikap ramah-tamah dan sikap kekeluargaan Dr Soetomo terhadap siapapun djuga itu.

Lebih mengherankan lagi sikap Dr Soetomo terhadap lawannja atau orang jang tidak menjetudjui sikap-politiknja. Kalau mereka ini berada dalam keadaan jang memerlukan pertolongan, tidak segan-segan ia mengulurkan tangan untuk menolong dengan tidak mengharap-harapkan upah atau pembalas budi.

R. P. Sosrokardono, seorang pemimpin Sarekat Islam dan seorang wartawan jang terkenal, dulunja adalah sahabat karib Dr Soetomo. Tetapi kemudian mereka telah bertjektjok, sehingga R. P. Sosrokardono jang semula suka membela pendirian Dr Soetomo disurat-surat kabar, lalu suka mengritiknja didalam surat kabar jang diterbitkan sendiri olehnja. Pada suatu waktu R. P. Sosrokardono sakit keras. Demi Dr Soetomo mendengar hal itu, segera ia memerlukan mengundjungi si sakit itu. Kemudian ia datang beberapa kali mengundjunginja dengan membawakan obat baginja.

Hidup Dr Soetomo sehari-hari, bila dibandingkan dengan pangkat, kedudukan dan penghasilannja, adalah sangat sederhana. Lebih-lebih kalau sedang bergaul dengan kaum rendahan, tidak segan-segan ia menundjukkan sifat kesederhanaannja, misalnja makan dan minum bersama-sama dengan bapak-bapak dan bibi-bibi tani. Tidak malu-malu ia makan diwarung bersama dengan kawan-kawannja, seperti misalnja makan bakmi diwarung Tjak Doerasim. Diwaktu kongres atau rapat sering ia mengaso tidur dibalai-balai atau diatas kursi. Ia pernah bepergian dengan kereta-api dari Surabaja ke Djakarta duduk dikelas tiga.

Keradjinannja bekerdja, terutama untuk kepentingan

38