Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Peristiwa jang menjebabkan Soetomo mendapatkan kembali kepertjajaan atas diri sendiri itu terdjadi pada waktu ada pertanjaan tentang soal aldjabar jang sulit dari Guru dimuka kelas, jang tak seorangpun dapat mendjawabnja; Soetomo, dengan niat semula untuk membuat lelutjon sadja, mengatjungkan tangannja keatas, tanda ia sanggup memberikan djawaban. Guru dan teman-temannja sekelaspun mengira, bahwa Soetomo hendak mengatjau sadja seperti kebiasaannja.

Tetapi pada saat itu timbullah kemauan keras dalam hati Soetomo untuk mendjawab pertanjaan Guru itu dengan setepat-tepatnja. Tak mau ia nanti mendjadi sasaran olok-olok Guru dan kawannja. Dan achirnja... ternjata Soetomo berhasil memberikan djawaban jang benar!

Peristiwa serupa itu kemudian terdjadi lagi, pada waktu ada seorang guru baru jang belum kenal akan kepandaian murid-muridnja, mengemukakan persoalan jang sukar, sehingga tak seorangpun dikelas jang sanggup mendjawabnja, ketjuali Soetomo, jang dapat pula memberi djawaban jang dikehendaki oleh guru baru itu.

Sedjak itu Soetomo tidak mau lagi menurun pekerdjaan teman-temannja, ia pertjaja akan kemampuan diri sendiri. Dimata teman-teman dan gurunja Soetomopun naiklah deradjatnja. Suatu hal jang perlu ditjatat ialah, bahwa dengan perubahan penghargaan orang kepadanja itu, Soetomo tetap mendekati teman-temannja jang dulu senantiasa dimasukkan dalam satu golongan dengan dia: golongan murid jang terbelakang. Rupanja ia mengerti benar akan kemalangan nasib golongan itu dan ia merasa, betapa perlunja mereka disampingi oleh teman jang suka memperhatikan nasibnja.

Daalam pada itu kenakalan Soetomo makin mendjadi-djadi pula, bahkan karena ia bukan lagi termasuk golongan jang rendah deradjatnja, kini bertambah banjak kawan-kawannja jang terdjangkit oleh kenakalan dan kerojalannja, jaitu suka membuat gaduh dan onar didalam kelas dan

21