Halaman:Dr Soetomo Riwayat Hidup dan Perjuangannya.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngar-pendengarnja, bahwa bangsa Indonesia kiranja tidak akan bersikap sebagai suatu bangsa jang mempunjai pendirian kebangsaan jang sempit, hingga menolak persahabatan dan persaudaran dengan bangsa lain.

Segala kisah perdjalanan Dr Soetomo itu dipaparkannja dalam harian nasional jang diterbitkan atas usahanja sendiri, jaitu Suara Umum dan Tempo di Surabaja, Pewarta Umum di Solo, Berita Umum di Djakarta dan mingguan Panjebar Semangat. Pun pernah diterbitkan orang buku tentang perdjalanannja itu, jaitu dengan nama 'Puspita Mantja Negara' dan 'Melawat ke Mesir'.

Pada 15 Mei 1937, pada waktu Dr Soetomo baru sadja tiba kembali di Indonesia dan Parindra mengadakan kongresnja jang pertama di Djakarta, ia dipilih lagi oleh kongres sebagai ketua umum partai.

Sedjak itu tiada berhentinja ia bepergian kemana-mana untuk kepentingan partai maupun untuk kepentingan umum. Sebagai seorang dokter jang tjinta kepada rakjat, sehabis dan sebelum melakukan kewadjibannja sehari-hari sebagai tabib di Rumah Sakit Pusat dan sebagai guru Sekolah Dokter, pada tiap pagi dan petang hari ia menerima tamu-tamu jang berobat, tamu-tamu itu beratus-ratus banjaknja — dari segala bangsa — semuanja ditolong dengan senang hati dan tidak diwadjibkan membajar ongkos.

Pada bulan April 1938 Dr Soetomo djatuh sakit. Menurut penuturan keluarganja baru itulah Dr Soetomo sedjak mengindjak umur dewasa, menderita sakit. Sakitnja makin hari makin keras, hingga pada tanggal 30 Mei 1938, bertepatan hari Senen Kliwon, pada djam 16.15 pemimpin jang sangat dihargai oleh bangsa Indonesia itu menutup mata untuk selama-lamanja. Ia meninggal dengang tenang.

Pesan jang ditinggalkan kepada kawan-kawannja ialah: hendaknja mereka itu berdjuang terus sampai tertjapai idam-idaman kemuliaan bagi Nusa dan Bangsa.

Ia minta sedapat mungkin hendaknja djenazahnja diku-

8