Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/199

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 198 —

Toekang kebon toch betoel betoel orang jang koerang pikirannja. Akoe kira seabisnja iaorang kasi mandi koeda, itoe binatang dikasi djalan di atas roempoet.“

D’Artagnan djadi tersenjoem.

„O,“ ia kata, „apa kau kira begitoe?“

Kamoedian ia toentoen sobatnja sepandjang bekas kaki koeda ada keliatan sampe di loear pintoe.

„Na, di sini keliatan lagi, tjoba kau liat, Athos,“ kata d’Artagnan.

— „Itoe betoel dan bekasnja masi baroe!“

— „Baroe sekali.“

„Siapa jang soeda naek koeda liwat di sini ?“ kata Athos sebagi orang jang kwatirken sala satoe perkara. „Apa brangkali ada koeda terlepas dari istal?“

„Itoe perkara tiada bisa djadi,“ kata d’Artagnan, „kerna tindakannja ada rata den sama roepanja, satoe koeda jang terlepas dari istal nanti lompat ka sana sini.“

„Di mana adanja Raoul ?“ menanja Athos „dan kenapa ia blon keliatan?“

„St!“ kata d’Artagnan dengen taro djeridjinja di depan ia poenja bibir.

„Ada apa?“ menanja Athos poela.

D’artagnan tjeritaken apa jang ia soeda liat, sedeng matanja tiada brentinja awasin moeka sobatnja.

„O,“ sekarang akoe soeda mengarti, kata Athos dengen angkat poendaknja, „itoe anak soeda pergi di Blois.“

— „Boeat perkara apa?“ — „Ja, Allah, tentoe boeat tanja kabar dari itoe anak jang djato kemaren. Kau tentoe masi inget itoe anak kakinja Kesleo.“