48
prentah panggil sekalian tetangganja Bwee Liang-Giok dan kapala kampoengnja. Samoewa orang itoe lantas dateng dengen lekas dan lantas dipreksa. Tikoan berkata: Apa kaoe djadi kepala kampoeng di sini? dan kaoe orang tetangganja Bwee Liang Giok ?
Itoe orang samoewa menjahoet: Betoel.
Tikoan lantas menanjak lagi: Apa kaoe orang taoe, itoe orang-orang di roemah Bwee Liang Giok ka mana perginja ?
Itoe orang-orang menjahoet: Hamba bagimana boleh taoe dia orang pergi ka mana?
Tikoan berkata lagi: Kami boekan tanjak dia orang pergi di mana. Kaoe toeh taoe dari kapan moelain tida ada orang di roemah ini.
Satoe orang lantas menjahoet: Hamba kira soedah ada satengah boelan tida ada orang kaloewar-masoek di sini.
Itoe Tikoan lantas berkata pada itoe 4 orang soeroehan: Apa taijdjin soedah denger ini orang-orang poenja pengakoean? Boekan saja poenja salah: tempo sablon taijdjin dateng, Liang-Giok soedah pergi. Maka saja harep kaloe taijdjin poelang, biar taijdjin bitjara baik boewat saja; saja nanti kasih djalan prentah koeliling boewat tangkep dia-orang.
Itoe 4 orang denger itoe, lantas tertawa dan berkata: Ha ha taijdjin poenja bitjara bagoes sekali! Saja kira itoe orang-orang