Halaman:Djie Touw Bwee.pdf/154

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

153


jang tida goena sekali! Apa sebab kamoe tiada djaga baik, sampe itoe nionio bisa boewang dirinja Sekarang kami misti boenoeh kamoe orang-orang satuoewa.

Sembari bilang begitoe, dia-orang rata menjaboet pedang. Maka sekalian anak-anak prawan itoe djadi takoet sekali dan dengen menangis dia-orang berkata: Loïa djangan bagitoe marah doeloe: maski loïa boenoeh saja samoewa, loïa poen tiada nanti bisa terlepas dari loïa poenja salah. Paling baik sekarang ini kita-orang misti berdami sadja dan tjari akal jang baik.

Itoe lima hoeloe-balang memang ada merasa takoet nanti dimarahin oleh radjanja; tempo dibilang jang dia orang tiada nanti terlepas dari salahinja, samoewa djadi merasa takoet lagi, hingga lantas sadja hilang marahnja dan dia-orang lantas menanjak: Kamoe-orang ada poenja akal apa? Tjoba lekas kasi taoe.

Anak-anak prawan itoe lantas berkata: Bagimana saja poenja ingetan, jang sekarang itoe Siotjia soedah mati, kita misti pake akal bagini: Saja semoewa poenja nama soedah ditoelis dalem itoe soerat jang sekarang ada sama loïa, itoe loïa soedah taoe; tapi ada satoe jang tida tertoelis di sitoe, namanja Tjoeihoan, roepanja bagoes dan oemoernja ampir sama dengen Siotjia. Paling baik sekarang ini kita- orang djadiken dia Hing Goan Siotjia: kaloe