256
PENGHIDOEPAN
betoel menjingkir doeloe. Kaoe djangan kliwat koeatir, toean. Meliat iapoenja paras moeka Zara hanja kaget keras, akoe rasa tida berbahaja apa-apa. Dokter jang mana akoe moesti panggil ?"
Holbaz lantas bilang Dr. Morini, siapa ia kenal baek, jang soedah oeloeng boeat toeloeng orang-orang jang dapet katjilakaan mendadak.
„Baek! Dr. Morini selekasnja akoe minta dateng ka sini. Marilah, Amy, kaoe toean serta njonja Daddy kita poelang dan besok kita aken menengokin poela. Slamet-malem, monsieur!"
Dengen pengrasa han trima kasih Holbaz djabat tangannja sasoeatoe tetamoe, jang di loear doegaan moesti alamken itoe hal jang dramatisch. Saperginja iaorang, melaenken tinggal akoe bersama Holbaz djaga pada Zara jang teroes berdaja sebisa bisa aken bikin ia tersedar kombali. Boedjang-boedjang dari itoe villa semoea koempoel di depan pintoe kamar dengen hati mentjelos seraja menoenggoe prenta jang perloe dari iapoenja toean.
Saat-saat telah liwat. Semingkin lama akoe pandeng dengen koeatir pada moekanja Zara jang selaloe bertamba poetjet. Iapoenja anggota moelai semingkin dingin dan kakoe-sebagimana biasanja orang jang maoe mendjadi mait.
„Akoe sanget koeatir," akoe berkata pada Holbaz jang tinggal kalm. „Apakah Zara aken ................"