Lompat ke isi

Halaman:Detective Chiu.pdf/56

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

54

TJILIK ROMAN'S

orang sembarangan sadja, kerna sampe ini hari aku masih belon tau terang ia punja „asal usul...”

„Nah... apa aku kata,” memotong Hian Seng: „kalu sesunggunja kau tida djato hati pada Lena, buat apatah kau ingin tau ia punja „asal-usul” Hola... sobat, sudalah djangan maen komedi dengen pura-pura mendjadi santri jang alim, suda djangan „malu-malu kutjing” lagi. Bilanglah padaku apatah kau ingin berkenalan dengen Lena? Nanti aku pikirken satu daja buat kau punja kebaekan......” Hian Seng atawa si „pokrol bambu” seperti di djulukin oleh kawan-kawannja tertawa tida mau brenti, sambil tepok² ia punja tangan...

„Ach...... kau suda gila Seng. Kenapa pagi-pagi hari kau suda mabok tuak? Siapa jang bilang aku tergila-gila sama Lena? Begimana orang jang sebagi aku ini bisa pikirken sual pertjintahan? Aku punja gadji tida tjukup buat bisa ongkosin satu ruma tangga dengen sempurna.”

„Itu bukannja mendjadi sual. Tapi pokoknja pembitjarahan jalah apatah betul kau tida ketarik oleh parasnja Lena? Tetapi bagi aku, aku tetep pertjaja bahua parasnja itu bidadari tentu masih sadja berbajang di depan matamu bukan?” menggoda lagi Hian Seng jang tida mau kala menta-menta......

„Bisa sadja kau menggoda orang terus-terusan. Nah, kalu aku bilang jang aku tida tjinta pada Lena, kau tentu tida mau pertjaja djuga. Sudalah baek aku mau mengaku kepadamu jalah memang betul aku „Tjinta” pada Lena. Tjuma sadja aku harep kau suka undjukin aku satu djalan supaja aku bisa berkenalan padanja......? Tjoba kau tulung kasi tau padaku Lena itu sebetulnja gadis siapa......? Apatah ia itu suda ada jg punja atawa belon......” Sehabisnja berkata begitu paras mu-