Halaman:Dampak Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Guru SD di Kota Padang.pdf/97

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada karangan itu terlihat tingkat penguasaan bentuk dan pilihan kata siswa sangat rendah. Kesalahan pembentukan kata terlihat pada penulisan kata turunan yang tidak benar. Bahkan, ia menggunakan kata turunan dalam bahasa Minangkabau, seperti bamain. Ketidaktepatan siswa memilih kata terlihat pada pengulangan beberapa kata, contohnya diajak dan bermain. Ketidakmampuan siswa mengembangakan karangan dengan baik dan menggunakan berbagai kosakata juga menunjukkan bahwa siswa tidak banyak menguasai kosakata.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan berbagai kesalahan dalam bentuk dan pilihan kata, yaitu kesalahan pembentukan kata dan penggunaan kata yang tidak tepat.


4.5 Penggunaan Kalimat

Pada bagian ini dianalisis penggunaan kalimat dalam karangan siswa. Penggunaan kalimat meliputi pemakaian kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat campuran.

4.5.1 Penggunaan Kalimat Tunggal dalam Karangan Siswa

Di dalam karangan siswa ditemukan juga untaian kata-kata yang belum bisa disebut kalimat atau hanya sebagai penggalan kalimat. Hal itu dapat dilihat berikut ini.


(50) Selalu bermain tali di halaman sekolah kami. (22, 1, KL)

(51) Memanjat pohon pinang hanya memakai serawa tanpa baju. (24.2.KL)


Dilihat dari cirinya, contoh (50 dan 51) sudah memenuhi syarat sebagai sebuah kalimat, yaitu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Akan tetapi, kedua contoh itu belum memberikan informasi yang lengkap. Hal itu disebabkan oleh tidak adanya subjek, yaitu orang yang melakukan pekerjaan bermain dan memanjat. Dengan demikian, kedua contoh itu harus ditambah unsur subjek,



65