Halaman:Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia Modern 1920-1960.pdf/97

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Jalan panas berbengkok-bengkok.
Memikul beban terengah-engah.
Anak kecil membungkuk-bungkuk,
bekerja seperti orang tua!

   (Syair untuk A.S.I.B., tanpa tahun)

Kasih sayang tulus seorang ibu kepada anaknya juga tampak dalam sajak-sajak W.S. Rendra yang lain, misalnya dalam sajak "Ada Tilgram Tiba Senja" (Ballada Orang-orang Tercinta: 26—27) yang menunjukkan betapa besar rasa sayang seorang ibu kepada anaknya: ia mengharapkan anaknya pulang di saat anaknya mendapat kemalangan, bukan ketika anaknya sedang dalam keadaan senang.

Seorang ibu bersedia berkorban demi anaknya, biarpun anaknya itu seorang "yang diburu segenap penduduk kota", seorang yang melakukan tindak kriminal, seperti yang dilukiskan dalam sajak W.S. Rendra berikut.

    TANGIS
Ke mana larinya anak tercinta
yang diburu segenap penduduk kota?
Paman Doblang! Paman Doblang!

Ia lari membawa dosa
tangannya dilumuri cemar noda
tangisnya menyusupi belukar di rimba.

Sejak semalam orang kota menembaki
dengan dendam tuntutan mati
dan ia lari membawa diri
seluruh subuh, seluruh pagi.

....

Kalau kotor warna jiwanya
ibu cuci di lubuk hati.

Cuma ibu yang bisa mengerti
ia membunuh tak dengan hati.

88

Citra Manusia dalam Puisi Modern Indonesia 1920-1960