Halaman ini tervalidasi
sajak-sajak yang mengungkapkan citra manusia yang mengalami konflik batin banyak menghadirkan citra manusia yang tak berdaya, citra manusia yang menjadi korban situasi dirinya, sajak-sajak kurun waktu 1940—1960 tidak banyak lagi mengemukakan citra manusia semacam itu. Dalam sajak-sajak kurun waktu terakhir itu, citra manusia yang mengalami konflik batin pada umumnya lahir dari pelanggaran terhadap nilai moral dan agama. Demikian, antara lain, yang dapat dikemukakan dalam kaitannya dengan sajak-sajak Indonesia 1920—1960 yang mengungkapkan masalah hubungan manusia dengan diri sendiri.
Manusia dan Diri Sendiri147