BWEE HOA
63
tah betoel ia telah dapetken itoe kebroentoengan?
Ia pikir boelak-balik dan achirnja ia moesti mengakoe, jang itoe kebroentoengan ia telah dapetken, kendatipoen sebetoelnja tida dengen sengadja dan tida ditjari. Itoe kebroentoengan dateng sendiri di kamarnja, pertama pada satoe malem jang gelap dan koetika sedeng oedjan angin, kemoedian lagi dan sekali lagi. Oh, djikaloe sadja kapitan Goat Soe sadjek bermoela perlakoeken padanja seperti sekarang, tida kedjem dan kasar, biarpoen dengen serba adem, tentoe pada itoe malem dan pada malem-malem laennja tida bakal kedjadian itoe perkara, jang Bwee Hoa sekarang anggep sebagi kebroentoengannja. Tapi Goat Soe sendiri seperti jang andjoerin ia berboeat begitoe. Apatah perboeatannja itoe ada hina dan rendah? Apatah perboeatan begitoe tida ditjelah dan tida dikoetoekin orang, tida berdosa?
Tapi apatah ia moesti berboeat? Apatah ia moesti koeboer dirinja hidoep-hidoep dalem kesengsara'an, sedeng ia moedanja, sedeng ia tjantiknja?
Bermoela, koetika kapitan Goat Soe perlakoeken padanja tida lebih tida koerang dari perobot pranti lampiasken napsoe boeat sesoedahnja